This Content Is Only For Subscribers
Ecobiz.asia – PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB) terus memperkuat komitmennya terhadap prinsip tata kelola berkelanjutan dan tanggung jawab sosial.
“Fokus kami terhadap tata kelola, keberlanjutan, dan pemberdayaan masyarakat menjadi pilar utama strategi perusahaan,” ujar Direktur Utama PSAB, Edi Permadi dalam Rapat Umum Pemegang Sahan Tahunan 2025, seperti dikutip Minggu (22/6/2025).

Ia menambahkan bahwa perusahaan terus mendorong efisiensi energi, keselamatan kerja, serta keterlibatan masyarakat sebagai bagian dari komitmen Environmental, Social, and Governance (ESG) secara menyeluruh.
Baca juga: Samindo Resources Tebar Dividen USD 8 Juta
Pada tahun 2024 lalu, anak usaha PSAB, PT J Resources Bolaang Mongondow (JRBM), meraih penghargaan PROPER Hijau dari Kementerian Lingkungan Hidup berkat kinerja lingkungan yang melebihi standar nasional.
Selain itu, program pemberdayaan masyarakat (PPM) PSAB juga mendapat pengakuan luas, termasuk dua kali berturut-turut menerima Penghargaan Subroto untuk kategori PPM Terinovatif di sektor mineral logam.
Program-program tersebut mencakup inisiatif pengembangan kakao dan pupuk hayati oleh kelompok tani binaan yang mendorong pertanian berkelanjutan.
Sejalan dengan keberhasilan dalam aspek ESG, PSAB juga mencatatkan kinerja finansial yang kuat sepanjang 2024. Total produksi emas secara konsolidasi mencapai 100,6 ribu ounce, meningkat 7,4% dibandingkan tahun sebelumnya.
Pendapatan konsolidasi naik 38,7% menjadi 236 juta dolar AS, didorong oleh kenaikan volume penjualan dan harga jual rata-rata yang mencapai 2.310 dolar AS per ounce.
Laba bersih perusahaan melonjak dari 0,6 juta dolar AS pada 2023 menjadi 17,7 juta dolar AS di tahun 2024. Kinerja operasional yang stabil di Proyek Bakan, Sulawesi Utara, dan Proyek Penjom, Malaysia, berkontribusi besar terhadap pencapaian tersebut.
Baca juga: Agincourt Resources Tegaskan Komitmen Tambang Berkelanjutan, Jaga Keseimbangan Lingkungan
Memasuki kuartal pertama 2025, PSAB telah memproduksi 23.607 ounce emas, dengan prospek pertumbuhan yang tetap positif seiring prediksi cuaca yang lebih baik dan optimalisasi di site Penjom.
“Capaian ini adalah hasil dari strategi jangka panjang yang konsisten, manajemen risiko yang disiplin, serta tata kelola biaya yang kuat,” kata Edi Permadi.
Ia menyatakan keyakinannya bahwa momentum pertumbuhan akan terus berlanjut pada 2025, seiring dukungan struktur grup yang solid dan cadangan emas yang menjanjikan. ***
“Teknologi bukan penghalang, tapi jembatan menuju masa depan.”
— Dicky Adryanzyah, Praktisi Teknologi