Ecobiz.asia – Bank Pembangunan Asia (ADB) menyetujui pinjaman senilai 500 juta dolar AS untuk membantu Indonesia mempercepat transisi ke penggunaan energi baru dan terbarukan.
Pinjaman dalam Program Transisi Energi yang terjangkau dan Berkelanjutan ini akan membantu Indonesia mencapai target pengurangan emisi karbon seperti tertuang dalam dokumen NDC dan net zero emission dari sektor pembangkitan listrik.

ADB Country Director untuk Indonesia Jiro Tominaga mengatakan, Indonesia berada di titik kritis dalam perjalanan transisi energinya.
“Program pinjaman berbasis kebijakan ini mendukung pengembangan kebijakan dasar dan kolaboratif Indonesia untuk mengidentifikasi dan mengatasi tantangan kompleks sektor tersebut guna mempercepat peralihannya menuju energi berkelanjutan dan bersih,” kata dia dalam keterangan pers, Jumat, 20 September 2024.
Program ini berfokus pada pembentukan kebijakan dan kerangka regulasi yang kuat untuk transisi energi bersih, memperkuat tata kelola sektor dan keberlanjutan finansial, serta memastikan transisi yang adil dan inklusif.
Salah satu langkah utamanya adalah pengembangan Rencana Investasi dan Kebijakan Komprehensif (CIPP), yang didukung oleh Kemitraan Transisi Energi yang Adil di Indonesia, yang mengidentifikasi persyaratan dan peluang investasi untuk mewujudkan transisi energi yang adil.
Langkah-langkah utama lainnya termasuk peningkatan regulasi untuk meningkatkan kapasitas energi terbarukan, serta inisiatif untuk memperkuat kapasitas dan tata kelola perusahaan milik negara di bidang energi di berbagai bidang seperti promosi kesetaraan gender.
Baca juga: Di Forum Coaltrans Asia, Menteri ESDM Tekankan Hilirisasi Batubara dalam Transisi Energi
Program ini merupakan upaya bersama oleh ADB dan mitra pembiayaan bersama, Agence Française de Développement (AFD) dan Kerja Sama Pembangunan Jerman melalui KfW, untuk mendukung kepemimpinan pemerintah dalam transisi energi.
ADB memberikan dukungan penting untuk tahap awal pengembangan regulasi pemerintah untuk transisi energi berdasarkan dukungan komprehensifnya melalui Mekanisme Transisi Energi, pembiayaan infrastruktur berdaulat dan tidak berdaulat, dan berbagai proyek bantuan teknis. ***