Ecobiz.asia – Menteri Lingkungan Hidup/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH) bersama Menteri Perdagangan menggelar aksi bersih pasar di Pasar Tomang Barat, Jakarta, untuk mendorong pengelolaan sampah yang lebih baik di pasar tradisional.
Kegiatan ini sejalan dengan implemtenasi Gerakan Nasional Membersihkan Pasar Nusantara (GERNAS MAPAN), sebuah inisiatif strategis untuk menciptakan pasar yang lebih bersih, sehat, dan berkelanjutan.

GERNAS MAPAN bertujuan untuk meningkatkan kesadaran pedagang dan masyarakat akan pentingnya kebersihan pasar sebagai pusat aktivitas ekonomi rakyat.
Program ini diharapkan dapat menjadi model bagi pasar-pasar lain di seluruh Indonesia, sehingga tercipta lingkungan yang lebih sehat dan berdaya saing.
Menteri LH/Kepala BPLH, Hanif Faisol Nurofiq, menegaskan dukungannya terhadap inisiatif yang digagas oleh Kementerian Perdagangan.
“Kami sangat mendukung upaya revitalisasi kebersihan pasar tradisional sebagai bagian dari komitmen kami untuk membangun lingkungan yang lebih baik dan berkelanjutan. Kami juga akan mengerahkan tim khusus guna memastikan program ini berjalan secara efektif di berbagai daerah,” ujar Menteri Hanif, Jumat (14/3/2025).
Senada dengan hal tersebut, Menteri Perdagangan menekankan pentingnya kebersihan pasar dalam meningkatkan daya saing pasar rakyat.
“Melalui gerakan ini, kita ingin menciptakan budaya bersih di pasar rakyat, menjadikannya lebih menarik bagi konsumen, dan tetap menjadi pilihan utama dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari,” tutur Menteri Hanif.
Baca juga: Hentikan Open Dumping di 343 TPA, Pemerintah Dorong Pengelolaan Sampah dengan Teknologi Modern
Pasar tradisional memiliki peran vital dalam perekonomian dan kehidupan sosial masyarakat. Namun, pengelolaan sampah yang kurang optimal masih menjadi tantangan besar.
Oleh karena itu, aksi bersih pasar yang dilakukan di Pasar Tomang Barat ini menjadi proyek percontohan dalam menciptakan pasar yang bersih dan nyaman serta mendukung lingkungan yang lebih hijau dan berkelanjutan.
Tak hanya aksi bersih-bersih, kedua menteri juga menyerahkan bantuan berupa peralatan kebersihan kepada pengelola pasar serta mensosialisasikan strategi pengelolaan sampah kepada pedagang. Mereka juga meninjau sistem pengelolaan sampah yang ada, termasuk fasilitas bank sampah yang diterapkan di pasar tersebut.
Sejumlah tantangan masih menghambat efektivitas pengelolaan sampah di pasar rakyat. Beberapa di antaranya adalah minimnya keterlibatan pengelola pasar dan pedagang dalam memilah serta mengurangi sampah, penggunaan kantong plastik sekali pakai yang sulit terurai, serta keterbatasan sarana prasarana seperti tempat sampah terpilah, Tempat Penampungan Sementara (TPS), dan jadwal pengangkutan sampah yang belum optimal.
Aksi Bersih Pasar ini juga mengusung semangat agar sampah dapat dikelola secara efektif di dalam pasar, sehingga tidak ada sampah yang terbuang ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA).
Baca juga: KLH Dorong Pesantren Jadi Percontohan Pengelolaan Sampah, Menteri Hanif Ingatkan Soal Peran Khalifah
Dengan pendekatan ini, sampah pasar dapat diolah menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat, seperti kompos atau produk daur ulang, sekaligus mengurangi beban TPA dan mendukung prinsip ekonomi sirkular.
Pemerintah mengajak seluruh masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam Aksi Bersih Sampah. Dengan kolaborasi yang erat antara pemerintah, pedagang, dan masyarakat, pasar-pasar di Indonesia dapat menjadi tempat yang lebih bersih, nyaman, dan berdaya saing, sekaligus berkontribusi terhadap kelestarian lingkungan.
Dengan komitmen bersama, pasar rakyat dapat berkembang menjadi pusat perdagangan yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan. ***