Ecobiz.asia – Balai Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) DKI Jakarta menggandeng Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) untuk memperkuat upaya konservasi keanekaragaman hayati, khususnya penyu.
“PHE ONWJ sangat mendukung program ini. Dukungan tersebut diwujudkan dengan membangun Rumah Penyu dan menyediakan kamera pengawas bertenaga surya. Komitmen kami terhadap lingkungan tidak hanya di pulau ini, tetapi juga di berbagai lokasi lain,” ujar General Manager PHE ONWJ, Muzwir Wiratama dikutip, Selasa 3 Desember 2024.

Rumah Penyu yang terletak di Suaka Margasatwa Pulau Rambut, Kepulauan Seribu, diresmikan pada 29 November 2024 lalu.
Baca juga: PHE ONWJ Berdayakan Masyarakat Ubah Limbah Cangkang Rajungan Jadi Produk Bernilai Tinggi
Rumah Penyu didesain menyerupai habitat alami penyu, dilengkapi dengan pasir sebagai tempat bertelur dan menyimpan telur, serta kolam air asin untuk tukik (anak penyu) berenang setelah menetas. Dinding tinggi tanpa celah dipasang untuk mencegah predator menyerang sarang penyu.
Tukik akan dilepas ke pantai setelah cukup usia. Pemantauan dilakukan selama 24 jam menggunakan kamera yang ditenagai panel surya. Upaya ini berbuah hasil.
Selama 2024, enam sarang penyu berhasil diselamatkan dari serangan predator. Sebanyak 318 telur berhasil diselamatkan, dengan 190 di antaranya menetas, dan 142 tukik dilepasliarkan ke alam.
Menurut Wira, selain mendukung pelestarian lingkungan, perusahaan juga berkontribusi pada penggunaan energi terbarukan. “Kami turut mendukung program pemerintah dalam mendorong pemanfaatan energi terbarukan, seperti penggunaan panel surya untuk kamera pengawas di habitat penyu,” tambahnya.
Ia berharap Rumah Penyu di Pulau Rambut dapat menginspirasi perusahaan lain untuk terus berinovasi dalam pelestarian keanekaragaman hayati. “Semoga program ini juga memotivasi grup Pertamina Hulu untuk memperbanyak program inovatif demi kelestarian alam,” katanya.
Baca juga: PHE OSES Transplantasi 9.600 Bibit Terumbu Karang di TN Kepulauan Seribu, Gunakan Modul Spiderweb
Sementara itu, di tempat yang sama, Direktur Perencanaan Kawasan Konservasi Kementerian Kehutanan, Ahmad Munawir menjelaskan bahwa Suaka Margasatwa Pulau Rambut merupakan kawasan penting, tidak hanya bagi Indonesia, tetapi juga dunia.
Pulau Rambut adalah tujuan migrasi kawanan burung air dari berbagai belahan dunia, termasuk Australia. “Tidak hanya menjadi kawasan eduwisata, Pulau Rambut juga merupakan destinasi para peneliti karena di sini terdapat 18 ribu ekor satwa,” tutupnya. ***