Ecobiz.asia – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menjalin kesepakatan dengan UWin Resources Regeneration Inc., dan PT. Petrokimia Gresik untuk memulai Proyek Percontohan (Pilot Project) penggunaan teknologi penangkapan dan pemanfaatan karbon (Carbon Capture and Utilization/CCU) pada industri petrokimia.
“Proyek percontohan yang kami jalankan di PT Petrokimia Gresik ini adalah langkah awal yang sangat penting. Kami berharap teknologi CCU dapat diterapkan secara luas, tidak hanya di sektor petrokimia, tetapi juga di sektor-sektor lainnya yang menghasilkan emisi karbon tinggi,” kata Sekretaris Jenderal Kemenperin, Eko S. A. Cahyanto di Jakarta, dikutip Senin (27/12/2025).

Penandatangan MoU antara Kemenperin, UWin Resources Regeneration Inc., dan PT. Petrokimia Gresik dilakukan pada 22 Januari 2025.
Baca juga: Lakukan Dekarbonisasi, PLN Mau Pasang Alat Penangkap Carbon di Empat PLTU
UWin Resources Regeneration Inc. memiliki pengalaman dalam mengembangkan teknologi Carbon Capture and Industrial Emission Reduction (CCIER).
PT Petrokimia Gresik menjadi lokasi percontohan karena menjadi termasuk dalam subsektor industri petrokimia yang menjadi prioritas dekarbonisasi.
Kemenperin telah mengidentifikasi sembilan subsektor industri prioritas yang menjadi fokus utama dalam upaya dekarbonisasi.
Empat subsektor utama yang mendapatkan perhatian lebih besar hingga 2030 adalah industri semen, pupuk, besi & baja, serta pulp dan kertas.
Subsektor ini menjadi fokus karena kontribusinya yang signifikan terhadap total emisi karbon industri nasional.
Untuk itu, pendekatan yang diterapkan mencakup penggunaan teknologi rendah karbon, efisiensi energi, dan pencegahan polusi di seluruh rantai produksi.
Teknologi CCU memungkinkan karbon dioksida (CO2) yang dihasilkan oleh proses industri dapat ditangkap, diproses, dan diubah menjadi produk berguna yang bisa dimanfaatkan oleh sektor industri lainnya. Dengan teknologi ini, industri dapat mengurangi emisi sambil menghasilkan produk yang bernilai ekonomi.
Baca juga: Perdagangan Karbon Internasional, Indonesia Siap Lepas 2,48 Juta Ton CO2e Lewat IDX Carbon
Proyek percontohan ini diharapkan tidak hanya berhasil mengurangi emisi CO2, tetapi juga dapat mempercepat transformasi menuju industri hijau yang lebih berkelanjutan di Indonesia.
“Kami berharap proyek ini dapat menjadi inspirasi bagi perusahaan dan kawasan industri lainnya untuk mengadopsi teknologi yang dapat mengurangi dampak lingkungan, serta meningkatkan daya saing mereka di pasar internasional. Hal ini sejalan dengan arah pengembangan Kawasan industri saat ini yang mulai bergerak ke arah transformasi menuju kawasan industri generasi keempat yaitu Smart-Eco Industrial Park,” ungkap Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan dan Akses Industri Internasional, Tri Supondy. ***