Ecobiz.asia – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyelenggarakan EV Motor Conversion Race 2024 untuk memacu animo masyarakat mendukung program konversi kendaraan berbahan bakar minyak (BBM) ke kendaraan listrik berbasis baterai.
“Acara ini telah dipersiapkan sebagai salah satu bagian dari terobosan pelaksanaan program konversi sepeda motor penggerak motor bakar menjadi sepeda motor listrik berbasis baterai,” ujar Menteri ESDM Arifin Tasrif saat memberikan sambutan secara virtual pada acara Kick-off EV Motor Conversion Race 2024, di Bogor, Jumat, 9 Agustus 2024.

Sejumlah kegiatan akan digelar dalam EV Motor Conversion Race 2024 termasuk balapan motor listrik hasil konversi di Sirkuit Sentul Karting, Bogor, pada 22 September dan 13 Oktober 2024.
Baca juga: Kerap Bikin Proyek PLTS Mandek, Pemerintah Relaksasi Aturan TKDN Infrastruktur Ketenagalistrikan
Menteri Arifin juga menggarisbawahi upaya Kementerian ESDM untuk meningkatkan minat masyarakat terhadap konversi sepeda motor BBM ke sepeda motor listrik dengan berbagai langkah konkret.
Salah satunya adalah dengan meningkatkan insentif konversi menjadi Rp10 juta serta melalui dukungan CSR yang memungkinkan biaya konversi menjadi gratis bagi masyarakat.
“Kami terus mendorong program KBLBB, khususnya konversi sepeda motor listrik, karena program ini akan memberikan multiplier effect di sektor ekonomi,” tambahnya.
kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Eniya Listiani Dewi, menyoroti peran penting sektor transportasi dalam upaya penurunan emisi. “Polusi itu terjadi terbesar di dua sektor, yang satu sektor industri dan yang kedua sektor transportasi. Dua sektor ini yang menjadikan emisinya itu tinggi sekali, upaya untuk menurunkan emisi salah satunya adalah melakukan konversi kendaraan bensin menjadi listrik,” ungkap Eniya.
Baca juga: Daftar Sekarang! Kementerian ESDM Gratiskan Konversi Sepeda Motor Listrik Bagi warga Jabodetabek
Eniya juga menekankan pentingnya meningkatkan keterampilan generasi muda, terutama melalui kerjasama dengan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dalam mendukung program konversi ini. “Kami ingin membangun skill dari bengkel-bengkel di tanah air, lalu skill dari anak-anak yang sedang belajar saat ini karena kita menggandeng SMK,” jelas Eniya.
Menurut Eniya, program ini tidak hanya akan mengurangi emisi, tetapi juga membuka peluang besar bagi anak-anak muda untuk terlibat dalam industri otomotif yang sedang berkembang, terutama di daerah terpencil seperti Indonesia Timur, di mana kendaraan listrik menjadi solusi yang lebih efisien. ***