Ecobiz.asia – Memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2025, Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup (KLH/BPLH) menggagas program Asta Kampus dan Sekolah Aksi Peduli Sampah Nasional.
Program ini melibatkan universitas dan sekolah di seluruh Indonesia untuk membangun kesadaran serta aksi nyata dalam pengelolaan sampah yang lebih baik.

Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, menegaskan bahwa pengelolaan sampah harus dimulai dari lingkungan pendidikan.
“Sampah adalah tanggung jawab bersama. Kita harus mulai dari diri sendiri dengan mengurangi dan mengelola sampah sejak dari sumbernya,” ujarnya saat “Kampanye Gaya Hidup Sadar Sampah” dalam rangka ASTA Kampus & Sekolah yang terpusat di Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Sabtu (15/3/2025).
Sebanyak 2.137 peserta dari delapan universitas dan 56 sekolah di Indonesia turut serta dalam program ini, termasuk Universitas Lambung Mangkurat, Universitas Syiah Kuala, Universitas Hasanuddin, dan Universitas Brawijaya.
Mereka didorong untuk mengadopsi prinsip Reduce, Reuse, dan Recycle (3R) guna mengurangi limbah yang berakhir di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA).
Sebagai bagian dari inisiatif ini, KLH/BPLH dan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemediktisaintek) menandatangani Nota Kesepahaman untuk memperkuat peran institusi pendidikan dalam pengelolaan sampah.
Kesepahaman ini mencakup integrasi keberlanjutan dalam kurikulum, penguatan riset dan inovasi, serta optimalisasi sarana pendidikan untuk mendukung sistem pengelolaan sampah yang lebih efisien.
Baca juga: KLH Dorong Pesantren Jadi Percontohan Pengelolaan Sampah, Menteri Hanif Ingatkan Soal Peran Khalifah
Wakil Menteri Kemediktisaintek, Prof. Fauzan, menekankan bahwa perguruan tinggi memiliki peran strategis dalam mencari solusi atas permasalahan lingkungan.
“Sinergi antara akademisi, masyarakat, dan pemerintah sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang bersih, sehat, dan berkelanjutan,” tuturnya.
Langkah konkret dalam program ini mencakup edukasi pengelolaan sampah, pembangunan bank sampah di kampus dan sekolah, serta penguatan kebijakan pengurangan sampah plastik. Dengan gerakan ini, diharapkan dunia pendidikan dapat menjadi garda terdepan dalam menciptakan kesadaran lingkungan dan mewujudkan Indonesia yang lebih bersih dan lestari. ***