Ecobiz.asia – Penelitian terbaru yang diterbitkan oleh Institute for Advanced Social, Science, and Sustainable Future (IASSSF) mengungkap potensi besar hutan rakyat dalam menyimpan karbon dan meredam dampak perubahan iklim.
Studi yang dilakukan di Desa Sidodadi, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang ini menunjukkan bahwa hutan yang dikelola masyarakat secara lestari mampu menyimpan karbon dalam jumlah signifikan, bahkan melampaui ekspektasi.

Dipimpin oleh Rosa Aprilia dari Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan pendekatan allometrik untuk menghitung cadangan karbon pada berbagai jenis pohon di kawasan hutan rakyat.
Baca juga: Saving Nature Amankan Hutan Hujan Koridor Satwa Liar di Sumatra, Terancam Deforestasi
Hasilnya, pohon Jabon (Anthocephalus cadamba) mencatat kapasitas simpan karbon sebesar 381,03 ton C/ha, disusul Balsa (Ochroma pyramidale) 374,88 ton C/ha, dan Sengon (Albizia chinensis) 40,99 ton C/ha.
“Temuan ini mempertegas bahwa hutan rakyat tidak hanya menjadi penyangga ekosistem, tetapi juga dapat menjadi instrumen penting dalam agenda mitigasi perubahan iklim global,” demikian dinyatakan Rosa Aprilia dalam pernyataan pers yang diterima, Sabtu (5/4/2025).
Lebih dari sekadar fungsi ekologis, pengelolaan hutan rakyat juga berpotensi memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar, menjadikannya model pembangunan berkelanjutan yang ideal. Masyarakat lokal yang terlibat aktif dalam perlindungan dan pemanfaatan hutan terbukti mampu menjaga kelestarian lingkungan sekaligus meningkatkan kesejahteraan mereka.
Baca juga: Produksi Kayu Hutan Rakyat, KLHK Dorong Pengaturan Rotasi Panen Demi Keberlanjutan
Penelitian ini menjadi relevan dengan komitmen Indonesia dalam Paris Agreement untuk menurunkan emisi gas rumah kaca secara signifikan pada 2030. Rosa menekankan pentingnya kebijakan yang mendukung penguatan peran hutan rakyat dalam strategi nasional mitigasi perubahan iklim.
IASSSF juga merekomendasikan peningkatan kesadaran publik dan dukungan kebijakan agar pengelolaan hutan berbasis masyarakat mendapat tempat yang lebih strategis dalam perencanaan pembangunan nasional.
Artikel lengkap hasil penelitian ini telah dipublikasikan di ASEAN Natural Disaster Mitigation and Education Journal dan dapat diakses melalui tautan berikut: https://doi.org/10.61511/andmej.v2i2.2025.1520. ***