MORE ARTICLES

Mau Luncurkan Indonesia Carbon Credit, RI Pantau Kerangka Operasi Perdagangan Karbon di COP29 

Ecobiz.asia – Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq menjelaskan, salah satu misi delegasi Indonesia menghadiri konferensi perubahan iklim COP29 di Baku, Azerbaijan adalah untuk melihat kondisi aktual kerangka operasional implementasi perdagangan karbon.

- Advertisement - Iklan

“Sepulang dari Baku, kita akan men-declare Indonesia Carbon Credit,” kata Hanif saat ditemui ketika memantau kesiapan delegasi Indonesia jelang pembukaan COP29, di Kota Baku, Minggu, 10 November 2024.

Hanif menjelaskan, pemerintah saat ini sedang melakukan persiapan terkait rencana untuk meluncurkan Indonesia Carbon Credit. Berbagai hal yang menghambat perdagangan karbon akan diselesaikan.

Baca juga: Disaksikan Presiden Xi Jinping dan Presiden Prabowo, RI-China Sepakati Pengembangan Mineral Hijau

“Sumbatan-sumbatan akan kita selesaikan. Ada strategi yang kita susun yang nanti akan kami sampaikan,” katanya.

Perdagangan karbon untuk mencapai target pengurangan emisi gas rumah kaca dalam dokumen Nationally Determined Contribution (NDC), menjadi salah satu mekanisme yang diatur dalam Artikel 6 Paris Agreement.

Baca juga: Reduksi Emisi Capai 1,2 juta Ton C02, Realisasi Dekarbonisasi Pertamina Lampaui Target 2024

Terkait pemanfaatan nilai ekonomi karbon, Hanif menyatakan Utusan Khusus Presiden untuk Energi Lingkungan Hashim Djojohadikusumo akan mengumumkan perjanjian kerja sama dengan Jepang terkait mekanisme Joint Credit Mechanism (JCM) di Paviliun Indonesia.

Lebih Lanjut Menteri LH mengatakan, perdagangan karbon membuka kesempatan bagi Indonesia untuk mendapat manfaat ekonomi. Meski demikian dia menegaskan bahwa Indonesia tetap perlu berhati-hati. 

“Mungkin kita akan mendapat manfaat ekonomi banyak, tapi kita perlu hati hati next-nya karbon akan dimaninkan dimana,” kata Hanif. ***

Baca Juga:  Identifikasi Isu Green Mining, Kementerian ESDM Gelar Seminar Alih Fungsi Tambang Berkelanjutan

MORE ARTICLES

LATEST