MORE ARTICLES

Pelaku Industri Tegaskan Komitmen Dekarbonisasi, Lakukan Transisi Energi dan Gunakan Teknologi Rendah Emisi

Ecobiz.asia – Pelaku industri yang tergabung dalam delapan asosiasi menegaskan komitmen dekabornisasi dan melakukan transisi energi untuk mendukung pencapaian target Indonesia Net Zero Emission.

Delapan asosiasi industri tersebut terdiri dari Asosiasi Produsen Pupuk Indonesia (APPI), Asosiasi Pulp & Kertas Indonesia (APKI), Rantai Textile Lestari, The Indonesian Iron & Steel Industry Association (IISIA), Federasi Industri Kimia Indonesia (FIKI), Asosiasi Semen Indonesia (ASI), dan Gabungan Produsen Makanan Minuman Indonesia (GAPMMI).

- Advertisement - Iklan

Penegasan komitmen tersebut ditandai dengan  penandatanganan aspirasi bersama dalam acara “New Leadership, New Horizons: Steering Indonesia’s Efforts in Decarbonization and Energy Transition” yang digelar WRI Indonesia sebagai bagian dari rangkaian Indonesia International Sustainability Forum (IISF) 2024 dengan kolaborasi bersama Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) serta Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Kamis, 22 Agustus 2024.

Baca juga: Pertumbuhan Kendaraan Listrik Gerakkan Perekonomian, Kementerian ESDM: Ciptakan Green Job

Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kemenko Marves Rachmat Kaimuddin, mengatakan, komitmen Indonesia terhadap target Net Zero (emisi nol) merupakan salah satu fondasi penting dalam pencapaian visi Indonesia Emas 2045. 

“Pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap menjadi prioritas, namun kita perlu mendorong pertumbuhan yang rendah-karbon. Karena nyatanya kini pasar domestik dan global menunjukkan permintaan yang lebih atas produk-produk yang less carbon intensive,” katanya.

Rachmat menambahkan, Indonesia memainkan peranan strategis dalam upaya global mencapai target Net Zero mendorong transisi energi. 

Oleh karenanya, pemerintah mengundang kolaborasi pada skala internasional yang dapat berkontribusi terhadap pengurangan emisi karbon serta percepatan penggunaan sumber energi terbarukan.

Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Kemaritiman, Investasi, dan Luar Negeri Kadin Indonesia Shinta W. Kamdani, mengungkapkan sektor industri di Indonesia menyumbang 34% emisi nasional, dengan 72% berasal dari penggunaan energi. 

“Kadin Indonesia melalui Kadin Net Zero Hub berupaya mendorong dekarbonisasi industri dengan membantu dunia usaha dalam mewujudkan komitmen mereka menuju emisi nol bersih. Salah satu inisiatif pentingnya adalah kerja sama dengan WRI Indonesia melalui Corporate Assistance Program (CAP), yang memberikan bantuan teknis untuk memetakan dan menghitung emisi gas rumah kaca di sektor industri,” katanya.

Baca Juga:  Dorong Peningkatan Pendapatan UMKM, Rumah BUMN Balikpapan Raih Penghargaan Internasional ESG Business Awards 2024 

Adapun empat lanhkah utama yang menjadi komitmen para pelaku industri adalah Mengukur emisi, menetapkan target pengurangan, dan melaporkan kemajuan secara transparan; Meningkatkan adopsi energi baru terbarukan dan teknologi rendah emisi; Memperkuat insentif fiskal dan instrumen keuangan untuk dekarbonisasi; dan Mengadvokasi kebijakan yang membangun ekosistem dan pasar produk rendah karbon.

Baca juga: BKSDA Sulteng Dukung Inisiatif Hengjaya Mineralindo dalam Pengembangan Kawasan Bernilai Konservasi Tinggi

Country Director WRI Indonesia Nirarta Samadhi, mengatakan emisi industri yang diproyeksikan meningkat dua kali lipat pada tahun 2030. Oleh karenanya peran industri dalam melaksanakan dekarbonisasi menjadi sangat penting. 

“Di tengah pergeseran global menuju ekonomi hijau, mendekarbonisasi industri tak hanya membatasi kenaikan suhu Bumi tetapi juga meningkatkan daya saing nasional,” katanya. ***

MORE ARTICLES

LATEST