Ecobiz.asia – Pemerhati masalah kelistrikan Murtaqi Syamsudin menilai pengembangan pembangkit listrik tenaga surya di Indonesia sangat lamban.
Padahal secara nasional, potensi energi surya sangat besar sekitar 3.000 gigawatt, atau lebih 40 kali lipat dari kapasitas listrik nasional pada 2023.

“Ada yang perlu dibenahi dari sisi regulasi. Sejauh ini banyak hambatan yang membuat PLTS tidak mampu berkembang sesuai harapan. Padahal, energi surya merupakan salah satu solusi utama dalam upaya mengurangi emisi karbon dan beralih ke energi terbarukan,” ujar Murtaqi di Jakarta, Selasa (18/3/2025).
Baca juga: Xurya-Suryagen Kolaborasi Bangun PLTS di Resort Mewah Labuan Bajo, Dukung Wisata Berkelanjutan
Menurut Murtaqi, pemerintah perlu memperbaiki regulasi yang ada, agar pemanfaatan energi surya jauh lebih optimal.
Saat ini, kata mantan Direktur Operasi Jawa-Bali PT Perusahaan Listrik Negara/PLN (Persero) ini, pemanfaatan energi surya sangat minim, tidak sampai 1 persen, atau masih di kisaran nol koma.
“Sangat disayangkan potensi energi yang begitu besar tapi terhambat oleh masalah regulasi. Padahal, kita dituntut untuk menyukseskan upaya menekan emisi karbon. Tak ada jalan lain, pemerintah harus secepatnya memperbaiki regulasi ini agar PLTS bisa makin tumbuh berkembang mengikuti pengembangan sumber energi terbarukan lainnya, seperti panas bumi,” tutur Murtaqi yang pernah menjadi komisaris independent PT PLN (Persero).
Saat ini pemanfaatan kontribusi pemanfaatan PLTS di Indonesia baru pada kisaran 0,4 persen dari total bauran energi terbarukan Indonesia.
Baca juga: Tinjau PLTS Terapung Cirata Menko IPK Dorong Pembangunan Infrastruktur Energi Terbarukan
PLTS Terapung Cirata di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, merupakan PLTS terbesar di Asia Tenggara atau ketiga di dunia. PLTS ground-mounted berkapasitas 100 MWp ini dibangun oleh PT Aruna Cahaya Pratama (Aruna PV).
Indonesia dinilai memiliki potensi energi surya yang besar, terutama di provinsi Nusa Tenggara Timur, Riau, dan Sumatera Selatan.
Wilayah Indonesia sebagian besar mendapatkan radiasi matahari yang cukup stabil dan intens. Kondisi geografis dan iklim tropis ini menjadi salah satu pertimbangan penting dalam pengembangan PLTS. ***