Ecobiz.asia — PT Pertamina EP Cepu (PEPC), yang merupakan bagian dari Regional Indonesia Timur Subholding Upstream Pertamina, mencatat kinerja positif sepanjang tahun 2024.

Produksi gas perusahaan meningkat 27 persen dibandingkan tahun sebelumnya, sementara laba bersih mencapai 817,6 juta dolar AS, naik dari 805,8 juta dolar AS pada 2023.
Kinerja tersebut didorong oleh produksi minyak dan kondensat sebesar 24,82 juta barel (MMBO) serta produksi gas mencapai 96,67 miliar standar kaki kubik (BSCF). Produksi harian rata-rata mencapai 67,81 ribu barel minyak per hari (MBOPD) dan 264,13 juta kaki kubik gas per hari (MMSCFD).
Baca juga: PIEP Bukukan Pertumbuhan Cadangan dan Inovasi Unggul di Tengah Efisiensi Besar
PEPC juga mencatat tambahan cadangan terbukti (P1) sebesar 12,99 juta barel setara minyak (MMBOE) dari Lapangan Jambaran–Tiung Biru dan Banyu Urip.
Direktur Utama PEPC, Muhamad Arifin, menyebut tahun 2024 sebagai tonggak penting dalam sejarah perusahaan seiring dengan diperolehnya persetujuan Place Into Service (PIS) untuk Lapangan Gas Jambaran–Tiung Biru (JTB).
“Persetujuan PIS ini berdampak positif secara teknis dan finansial serta memperkuat kontribusi PEPC dalam mendukung pemerintah mencapai astacita swasembada energi,” kata Arifin, Rabu (19/6/2025).
PEPC juga mencatatkan kinerja operasi tanpa kecelakaan kerja selama 67,6 juta jam kerja selamat. Capaian ini mendapat apresiasi dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Subroto Award kategori Zero Accident, serta penghargaan keselamatan kerja Patra Nirbhaya Karya dan Patra Karya Raksa Tama.
Dalam mendukung transisi energi dan prinsip keberlanjutan, PEPC menjalankan strategi berbasis Environment, Social, and Governance (ESG), antara lain dengan menanam 183.771 pohon untuk mendukung program dekarbonisasi.
Baca juga: Pertamina Resmi Luncurkan Anugerah Jurnalistik 2025 dengan Tema “Energizing Indonesia”
Perusahaan juga mengimplementasikan berbagai program tanggung jawab sosial lingkungan dan ekonomi masyarakat.
Di bidang tata kelola, PEPC memperoleh skor 88,354 dan predikat “Sangat Baik” dalam penilaian Good Corporate Governance (GCG). Perusahaan juga menerapkan Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) berbasis standar ISO 37001:2016.
Direktur Eksplorasi Pertamina Hulu Energi (PHE), Muharram Jaya Panguriseng, selaku perwakilan pemegang saham utama, mengapresiasi capaian tersebut.
“PEPC berhasil menjaga produksi dan menjalankan operasi migas yang aman dan efisien. Kami mendorong pelaksanaan rencana strategis 2025 untuk mewujudkan bisnis migas yang berkelanjutan,” ujarnya. ***